TEMPO.CO, Yogyakarta - Toyota Starlet menjadi salah satu mobil lawas yang sampai saat ini masih memiliki penggemar fanatik. Berbagai komunitas pecinta mobil hatchback yang dihentikan produksinya sejak tahun 1999 itu masih aktif menggelar kopdar hingga touring menggunakan klangenan itu.
Baca: Modifikasi Toyota Starlet Jadi Ceper, Biaya Tak Sampai Rp 7 Juta
"Starlet itu mobil lawas yang jarang rewel, apalagi kalau perawatannya bagus, mobilnya bandel, diajak kemanapun, menempuh medan apapun tak pernah bermasalah," ujar Kepala Mekanik Bengkel Saman Speed Yogya, Sugiyanto alias Kubil kepada Tempo Jumat 15 Maret 2019.
Kubil yang juga aktif di Indonesian Startlet Community (ISC) Yogya itu menuturkan Starlet tak kalah performanya dengan mobil-mobil favorit keluaran terbaru seperti Toyota Avanza saat diajak menanjak atau melewati medan berat.
Kepala Mekanik Bengkel Saman Speed Yogya Sugianto alias Kubil dengan Toyota Starlet 1989 miliknya. Tempo/Pribadi Wicaksono
"Saya memakai Starlet 1989, pergi ke daerah dataran tinggi lancar tak pernah masalah," ujar Kubil yang sudah pernah membawa Starlet tuanya ke area wisata Dieng, Banjarnegara sampai Hutan Pinus Mangunan Yogya itu.
Kubil menuturkan selama menangani Starlet sejak 17 tahun, persoalan umum yang sering dikeluhkan pengguna Starlet yakni terjadinya overheat mesin. Hal ini disebabkan biasanya karena pengguna kurang memperhatikan radiator, selang-selang, motor fan yang memicu overheat cepat pada mobil lawas itu.
Simak: Servis Toyota Starlet di Kandang Abutak, Segini Biayanya
Padahal, ujar Kubil, Starlet sebenarnya termasuk mobil yang awet dan tak rentan overheat. Sebab selang sirkulasi air pada mesinnya juga tak begitu banyak. Sistem pendinganannya juga masih belum menggunakan blok berbahan alumunium tapi masih besi sehingga lebih rentan kropos atau korosi.